Selain memperhatikan kandungan gizinya, dalam memilih bahan pakan perlu juga mempertimbangkan kandungan zat antinutrisi (racun) dalam bahan pakan ternak tersebut. Zat-zat antinutrisi yang dapat membahayakan dan mengganggu kesehatan ternak di antaranya adalah asam sianida, asam sitrat, asam oksalat, gosipol, mimosin, coumarin, alfatoksin,alkaloid, dan tannin.
1. Asam sianida (HCN)
Asam sianida umumnya terdapat pada rumput budi daya, misalnya rumput gajah, rumput benggala, rumput setaria, dan rumput brachiaria. Selain itu, asam sianida juga terdapat pada tanaman leguminosa, seperti gamal dan tanaman pangan, misalnya daun singkong. Secara umum keracunan HCN pada ternak tergantung pada kadar HCN dalam pakan ternak, jumlah pakan yang dikonsumsi, dan kondisi ternaknya. Pada kandungan asam sianida yang lebih dari 500 ppm, sudah perlu diwaspadai. Level toksik HCN pada sapi dan kerbau 2,2 mg/kg bobot badan, sedangkan pada kambing dan domba 2,4 mg/kg bobot badan. Cara mengurangi pengaruh negatif HCN terhadap kesehatan ternak adalah dengan menambah unsur sulfur (S) atau vitamin B-12.
2. Asam sitrat
Asam sitrat terdapat pada hampir semua bahan pakan ternak, terutama pada bagian daun tanaman makanan ternak. Pakan ternak yang mengandung asam sitrat 2% sudah membahayakan bagi ternak. Batas toksisitas ternak ruminansia terhadap asam sitrat adalah 1 g NO3/kg bobot badan.
3. Asam oksalat
Asam oksalat banyak dijumpai di dalam tanaman, termasuk tanaman hijauan pakan ternak, terutama bagian daun. Salah satu hijauan pakan ternak yang mengandung asam oksalat tinggi adalah rumput setaria sp.
4. Gosipol
Gosipol umumnya terdapat dalam biji-bijian, seperti biji kapas dan biji kapuk. Selain itu, gosipol juga terdapat pada bagian tanaman, seperti batang, daun, benang sari, dan kulit akar. Racun gosipol dapat dihilangkan dengan jalan ekstraksi (isopropanol).
5. Mimosin
Mimosin terutama terdapat pada daun dan biji lamtoro. Pemberian lamtoro yang banyak dan terus-menerus dalam waktu yang lama dapat menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan pada sapi. Pemberian lamtoro pada ternak ruminansia sebaiknya dicampur dengan rumput atau hijauan lain. Disarankan pemberian lamtoro tidak lebih dari 40% dari total ransum.
6. Coumarin
Coumarin merupakan zat yang rasanya pahit dan terdapat pada tanaman, terutama bagian daun dan batang. Salah satu tanaman pakan ternak yang mengandung coumari adalah gliricidia (gamal). Coumarin dapat menjadi racun bila berubah menjadi hidroksi coumarin atau dicoumarin. Efeknya pada ternak adalah darah sukar membeku sehingga jika terjadi pendarahan dapat mengakibatkan kematian.
7. Alfatoksin
Alfatoksin terutama terdapat pada bungkil kelapa dan singkong. Zat ini dapat menimbulkan keracunan dan menurunkan produktivitas ternak. Keracunan alfatoksin dapat dihindari dengan melakukan penyimpanan pakan yang baik.
8. Alkaloid
Alkaloid merupakan karohidrat dengan sedikit unsur nitrogen. Zat ini umumnya terdapat dalam umbi-umbian. Derajat keracunannya tergantung dari macam alkaloidnya, konsentrasinya, dan ketahanan masing-masing jenis ternak. Keracunan alkaloid dapat dihindarkan dengan cara memasak bahan pakan sebelum diberikan kepada ternak.
9. Tannin
Tanin terdapat pada hijauan pakan ternak, seperti kaliandra, sorghum, umbi, dan kacang-kacangan. Tanin dapat menimbulkan penurunan palatabilitas dan penurunan pencernaan protein. Kadar tanin 0,3% dalam pakan ternak sudah dapat menimbulkan gangguan tersebut.
Sumber Gambar :
Edy Rianto & Endang Purbowati
(Panduan lengkap Sapi Potong)
USEP NURULHAZAN
Pemerhati Dunia Peternakan
Filed under: Ilmu ternak | Tagged: bahan pakan, nutrisi, ransum |
Tinggalkan komentar